Kiamat-part 2
Dalam berbagai kesempatan, Rasulullah S.A.W kerapkali
memperingatkan kepada umatnya akan terjadinya berbagai bentuk kekacauan,
fitnah, dan bencana sampai terjadinya ahri kiamat. Beliau telah menceritakan
bahwa salah satu tanda dekatnya kiamat adalah banyaknya fitnah besar yang
menyebabkan tercampurnya antara kebenaran dan kebatilan. Di saat itu, iman
manusia mudah tergoncang. Bahkan kerana beratnya fitnah yang dihadapi oleh
manusia, ada di antara mereka yang di waktu pagi dalam keadaan beriman di sore
hari telah menjadi kufur. Di sore hari beriman, ketika masuk waktu pagi mereka
telah menjadi kufur.
Dalam riwayat yang shahih disebutkan. Setiap kali muncul sebuah
fitnah, seorang mukmin berkomentar “Inilah yang membawa kehancuranku”, ternyata
fitnah itu berlalu dan digantikan oleh fitnah baru yang lain, maka ia kembali
berkomentar “Mungkin fitnah inilah yang menghancurkanku”. Begitulah, fitnah
berganti dengan fitnah yang lain, dan setiap saat seorang mengira fitnah yang
tengah berlangsung tersebut adalah fitnah yang membawa kebinasaan dirinya.
Dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwasanya Rasulullah S.A.W
bersabda:
Maksud: “Tidak ada seorang nabi pun sebelumku kecuali
menerangkan seluruh kebaikan kepada umatnya dan memperingatkan umatnya dari
seluruh keburukan. Sesungguhnya umat kalian ini, keselamatannya dijadikan
berada pada generasi awal. Adapun generasi-generasi di akhir zaman akan
menghadapi ujian besar dan perkara-perkara yang kalian ingkari. Akan datang
sebuah fitnah, sebagiannya lebih ringan dari sebagian lainnya (maksudnya
beratnya fitnah yang tengah menimpa akan dianggap lebih ringan bila
dibandingkan beratnya fitnah yang akan terjadi sesudahnya). Setelah itu, datang
fitnah yang lain, maka seorang mukmin akan mengatakan ‘Inilah yang membawa
kebinasaanku’, namum ternyata fitnah itu akhirnya berlalu dan datanglah fitnah
yang lain, sehingga seorang mukmin berkata ‘ Barangkali fitnah inilah yang akan
membawa kehancuranku….barangkali fitnah inilah yang akan membawa kehancuranku.”4
Abu Hurairah meriwayatkan bahawasanya Rasulullah S.A.W bersada:
Maksud: “Bersegeralah kalian melakukan amal shalih sebelum
datangnya fitnah, dimana fitnah ini seperti potongan-potongan malam yang gelap
gulita. Pagi-pagi seorang masih beriman, tetapi di sore hari sudah menjadi
kafir, dan sore hari masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah menjadi
kafir.”5
Ini merupakan peringatan penting bagi setiap muslim, bahawa
banyaknya fitnah yang menyebabkan seseorang murtad merupakan tanda dekatnya
akhir zaman. Untuk skala local, barangkali yang paling nyata adalah fenomena
fitnah kesulitan hidup, kemiskinan, dan kesengsaraan yang menyebabkan seseorang
dengan mudah menukar agamanya, juga godaan dunia yang dikemas sedemikian
menggiurkan bagi siapapun untuk mencicipinya. Sehingga siapapun yang tidak
memiliki ketahanan iman, sangat mungkin merubah imannya dalam bilangan hari.
Namun, di antara berbagai fitnah yang dinubuwatkan oleh baginda
S.A.W, tidak ada satu pun fitnah yang lebih berbahaya, lebih dahsyat dan lebih
keras efeknya yang ditimbulkan olehnya melebihi fitnah Al-Masih Dajjal. Hal itu
sebagaiman yang disabdakan oleh Rasulullah S.A.W:
Maksud: “Sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi ini semenjak
Allah S.W.T menciptakan keturunan Adam sehingga hari kiamat tiba yang lebih
besar dari fitnah Dajjal.”6
Demikian besarnya
fitnah Dajjal, sehingga setiap rasul yang diutus kepada umat manusia senantiasa
memperingatkan bahaya fitnahnya kepada umatnya sebagaimana dijelaskan dalam
hadits yang shahih:
Maksud: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengutuskan seorang Nabi,
melinkan Nabi tersebut telah memperingatkan kaumnya dari fitnah Dajjal. Nabi
Nuh telah memperingatkan umatnya akan fitnah Dajjal, demikian pula para Nabi
sesudahnya. Ketahuilah, sesungguhnya Dajjal akan muncul di antara kalian (maksudnya
pada masa umat ini merupakan umat yang terakhir) dan perkara Dajjal itu tidak
samar lagi bagi kalian. Demikian pula
perkara Rabb kalian tidak samar lagi bagi kalian (beliau bersabda demikian
sebanyak tiga kali). Sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah mata-Nya.
Adapun Dajjal adalah makhluk yang buta mata sebelah kanannya, seakan-akan
matanya adalah buah anggur yang terapung.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan