Pages

Pages

Isnin, 18 Mac 2013

Kiamat-part 2


Fitnah dan Bencana Hingga Hari Kiamat

Dalam berbagai kesempatan, Rasulullah S.A.W kerapkali memperingatkan kepada umatnya akan terjadinya berbagai bentuk kekacauan, fitnah, dan bencana sampai terjadinya ahri kiamat. Beliau telah menceritakan bahwa salah satu tanda dekatnya kiamat adalah banyaknya fitnah besar yang menyebabkan tercampurnya antara kebenaran dan kebatilan. Di saat itu, iman manusia mudah tergoncang. Bahkan kerana beratnya fitnah yang dihadapi oleh manusia, ada di antara mereka yang di waktu pagi dalam keadaan beriman di sore hari telah menjadi kufur. Di sore hari beriman, ketika masuk waktu pagi mereka telah menjadi kufur.
Dalam riwayat yang shahih disebutkan. Setiap kali muncul sebuah fitnah, seorang mukmin berkomentar “Inilah yang membawa kehancuranku”, ternyata fitnah itu berlalu dan digantikan oleh fitnah baru yang lain, maka ia kembali berkomentar “Mungkin fitnah inilah yang menghancurkanku”. Begitulah, fitnah berganti dengan fitnah yang lain, dan setiap saat seorang mengira fitnah yang tengah berlangsung tersebut adalah fitnah yang membawa kebinasaan dirinya.
Dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwasanya Rasulullah S.A.W bersabda:
Maksud: “Tidak ada seorang nabi pun sebelumku kecuali menerangkan seluruh kebaikan kepada umatnya dan memperingatkan umatnya dari seluruh keburukan. Sesungguhnya umat kalian ini, keselamatannya dijadikan berada pada generasi awal. Adapun generasi-generasi di akhir zaman akan menghadapi ujian besar dan perkara-perkara yang kalian ingkari. Akan datang sebuah fitnah, sebagiannya lebih ringan dari sebagian lainnya (maksudnya beratnya fitnah yang tengah menimpa akan dianggap lebih ringan bila dibandingkan beratnya fitnah yang akan terjadi sesudahnya). Setelah itu, datang fitnah yang lain, maka seorang mukmin akan mengatakan ‘Inilah yang membawa kebinasaanku’, namum ternyata fitnah itu akhirnya berlalu dan datanglah fitnah yang lain, sehingga seorang mukmin berkata ‘ Barangkali fitnah inilah yang akan membawa kehancuranku….barangkali fitnah inilah yang akan membawa kehancuranku.”4

Abu Hurairah meriwayatkan bahawasanya Rasulullah S.A.W bersada:
Maksud: “Bersegeralah kalian melakukan amal shalih sebelum datangnya fitnah, dimana fitnah ini seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita. Pagi-pagi seorang masih beriman, tetapi di sore hari sudah menjadi kafir, dan sore hari masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah menjadi kafir.”5
Ini merupakan peringatan penting bagi setiap muslim, bahawa banyaknya fitnah yang menyebabkan seseorang murtad merupakan tanda dekatnya akhir zaman. Untuk skala local, barangkali yang paling nyata adalah fenomena fitnah kesulitan hidup, kemiskinan, dan kesengsaraan yang menyebabkan seseorang dengan mudah menukar agamanya, juga godaan dunia yang dikemas sedemikian menggiurkan bagi siapapun untuk mencicipinya. Sehingga siapapun yang tidak memiliki ketahanan iman, sangat mungkin merubah imannya dalam bilangan hari.
Namun, di antara berbagai fitnah yang dinubuwatkan oleh baginda S.A.W, tidak ada satu pun fitnah yang lebih berbahaya, lebih dahsyat dan lebih keras efeknya yang ditimbulkan olehnya melebihi fitnah Al-Masih Dajjal. Hal itu sebagaiman yang disabdakan oleh Rasulullah S.A.W:
Maksud: “Sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi ini semenjak Allah S.W.T menciptakan keturunan Adam sehingga hari kiamat tiba yang lebih besar dari fitnah Dajjal.”6
            Demikian besarnya fitnah Dajjal, sehingga setiap rasul yang diutus kepada umat manusia senantiasa memperingatkan bahaya fitnahnya kepada umatnya sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang shahih:
Maksud: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengutuskan seorang Nabi, melinkan Nabi tersebut telah memperingatkan kaumnya dari fitnah Dajjal. Nabi Nuh telah memperingatkan umatnya akan fitnah Dajjal, demikian pula para Nabi sesudahnya. Ketahuilah, sesungguhnya Dajjal akan muncul di antara kalian (maksudnya pada masa umat ini merupakan umat yang terakhir) dan perkara Dajjal itu tidak samar lagi bagi kalian. Demikian pula perkara Rabb kalian tidak samar lagi bagi kalian (beliau bersabda demikian sebanyak tiga kali). Sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah mata-Nya. Adapun Dajjal adalah makhluk yang buta mata sebelah kanannya, seakan-akan matanya adalah buah anggur yang terapung.”

Tiada ulasan:

Catat Ulasan