Pages

Pages

Selasa, 18 Disember 2012

Siapakah Manusia part 1



     Manusia diciptakan oleh Allah yang berasal dari saripati tanah, lalu menjadi Nutfah, Alaqah, dan Mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh kerana itu, manusia wajib bersyukur atas kurnia yang telah diberikan oleh Allah.
           
      Manusia menurut pandangan Al-Quran,  Al-Quran tidak menjelaskan asal-usul manusia secara terperinci. Dalam hal ini, Al-Quran hanya menjelaskan mengenai prinsip-prinsip sahaja. Hal ini boleh dikaitkan dengan surah As-Sajadah ayat 7-9: 

Maksud: “Yang menciptakan tiap-tiap sesuatu Dengan sebaik-baiknya, dan dimulakanNya kejadian manusia berasal dari tanah. Kemudian ia menjadikan keturunan manusia itu dari sejenis pati, Iaitu dari air (benih) Yang sedikit dipandang orang. Kemudian ia menyempurnakan kejadiannya, serta meniupkan padanya: roh ciptaanNya. dan ia mengurniakan kepada kamu pendengaran dan penglihatan serta hati (akal fikiran), (supaya kamu bersyukur, tetapi) amatlah sedikit kamu bersyukur.”

Dan surah Al-Infithar ayat 6-8

Maksud: "Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhan-mu Yang Maha Pemurah, Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu"

Pendapat pertama:-

          Manusia adalah makhluk rabbani, tiupan yang suci, ruh yang termasuk urusan Allah, diciptakan dengan tangan-Nya, dan meniupkan-Nya ke dalam tubuh manusia, kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk sujud kepada manusia, mengajari semua nama, membebani amanah yang disanggupi, menganugerahkan nikmat baik yang lahir maupun batin, menundukkan semua yang ada di langit dan di bumi, dan memuliakan dengan pemuliaan yang besar.

Allah  menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik, dilengkapi dengan bekal paling sempurna, dianugerahi pendengaran, penglihatan dan hati, dijelaskan dua jalan dan ditunjuki dua arah yang dimudahkan. Manusia dengan izin Allah dapat menyelam di air, terbang di udara, menemukan arus listrik, zat atom, dan dianugerahi dengan pikiran dan kemampuan untuk mengarungi penjuru langit. Usai kehidupan di dunia ini, manusia adalah makhluk abadi yang tidak hancur, manusia akan dihidupkan dan dibangkitkan, akan memulai kehidupan mulia di negeri kenikmatan dan penuh kesenangan. Kematian yang ditakutkan hanyalah sebuah perpindahan dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat. Jasad ini hanyalah sebuah sangkar, sebuah pakaian yang akan lepas suatu ketika lalu berjumpa dengan hari pembalasan.

Pendapat kedua:-

       Kaum materialis dan para pengingkar menyatakan, manusa adalah bagian dari tanah, cairan yang dipancarkan dari tulang punggung dan dilemparkan dari rahim. Orang-orang sebelumnya menyatakan yang disebutkan dalam surah Al-Jaatsiyah ayat 24:

Maksud: "Dan mereka berkata, 'Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa'. Tetapi mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu, mereka hanyalah menduga-duga saja".
Ungkapan yang sama dinyatakan oleh para pengekornya di zaman ini. Manusia adalah hasil pencampuran unsur materi, perkembangan psikologi, perasaan dan kalbu, pemikiran dan pemahaman, tekad dan kehendak. Semua itu adalah dampak materi belaka, hasil percampuran tanah dan air. Kehidupan ini adalah hari yang terbilang untuk digunakan sepuas-puasnya guna mencapai kelezatan. Kehidupan ini hanyalah makanan, minuman, dan impian.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan